Dan inilah contoh setelah selesai :
Antena gamma match :
Antena gamma match merupakan antena 1/2 lamda dengan tambahan matching impedans yang lebih fleksibel pengaturannya (var kapasitor) dengan menggeser-geser lewat gamma match/roadnya. Jenis antena ini pernah saya rakit (th 1994) dan dipakai untuk pemancar FM dengan hasil bagus pada settingan impedans yang pas. Pengukuran SWR dapat stabil 1:1 cukup kecil. Sayang waktu itu belum ada dokumentasi fotonya Antena saya pasang vertikal hanya drivennya saja di dalam kamar setinggi 170 cm dengan kabel belden RG 58 dapat mencapai paling tidak -+5 Km (dari wirobrajan Gg. Gatotkoco sampai sekitar alun-alun kraton YK) apa lagi jika dipasang diluar rumah dan pada ketinggian cukup tinggi.
Gambar di bawah ini sekema Pemancar FM dengan tabung :
TRANSISTOR YANG SERING DIGUNAKAN DI PEMANCAR FM
Yang sebelah kiri yg asli dengan body lebih besar dengan tulisan yg cukup jelas dan rapi coba bandingkan dengan transistor aspal di sebalah kanannya.
SKEMA PEMANCAR FM TRANSISTOR :
SKEMA PEMANCAR FM TRANSISTOR SEDERHANA JANGKAUAN JAUH
Untuk keterangan lebih lanjut bisa di lihat di http://guru.technosains.com/FM-Breaker.htm
BOSTER 50 WATT PEMACAR FM :
Skema Rangkaian :
Skema PCB Rangkaian Boster FM 50 Watt :
Daftar Komponen :
TR1 ………………. SC1971.
TR2 ………………. SC1964.
C1, 4 ……………… 8 pF ( kondensator trimmer batu ).
C2, 5 . ……………..10 pF ( Kondensator trimmer batu).
C7, 8 ……………….20 pF ( Kondensator trimmer batu).
C3, 6 ……………… 2200 mF/50 V.
L1, 4, 7 …………. Diameter kawat 2mm
Diameter inti udara 8mm .
Jumlah lilitan= 3 lilit.
L2, 5 …………… Diameter kawat 2mm
Diameter inti udara 8mm
Jumlah lilitan= 9 lilit .
R1, 2 …………….. 100 ohm / 2 watt.
L3, 6 …………….. Diameter kawat 0,4mm
*.Catatan : Untuk R1, 2 dan L3, 6 dililitkan bersama .
Cara merakitnya :
1. Kamu beli papan PCB polos di toko elektronik, lalu kamu lukis menggunakan spidol hitam hitam sesuai dengan gambar di atas kemudian rendam pada larutan feriClorida .Tunggu sampai
bagian yang tidak terkena spidol hilang .
1. Kamu beli papan PCB polos di toko elektronik, lalu kamu lukis menggunakan spidol hitam hitam sesuai dengan gambar di atas kemudian rendam pada larutan feriClorida .Tunggu sampai
bagian yang tidak terkena spidol hilang .
2. Setelah papan PCB sudah jadi, bersikan sisa tinta spidol dengan menggunakan kertas amplas halus kemudiaan libangilah pada bagian transistor( TR1, 2 ) membentuk kotak sesuai dengan bentuk transistor itu agar bisa menempel pada plat pendingin .
3. Pasanglah komponen-komponen pada tempatnya sesuai dengan gambar di atas, ingat kaki transistor jangan sampai terbalik .
4. Setelah semua komponen telah terpasang, sambungkan output dari pemancar 5 watt ke input Booster .
5. Di bagian output Booster, kamu pasang Dummy Load sebagai pengganti antena sekaligus untuk mengukur besaran daya keluaran dari Booster yang telah kamu rakit .
6. Sambungkan juga kabel tegangan DC 12V pada Booster, ingan jangan sampai terbalik kabel(+)
dan (-) nya .
7. Untuk mengoptimalkan daya keluaran pada booster, lakukan penyetelan dengan mentrim kondensator trimmer (C1, 2, 4, 5, 7, 8 ) dan merenggangkan Lilitan( L1, 4, 7 ) sampai kamu mendapat daya keluaran yang maksimal .
8. Bila Daya keluran Booster sudah maksimal, kamu bisa mencobanya dengan menyambungkan ke Antena Pemancar FM .
9. Untuk mengetahui kekuatan modulasi dan mengatur ketepatan antena, gunakan SWR Meter .
10. Untuk kabel antena gunakan kabel koaksial RG 58 atau RG 8 yang berimpedansi 50 ohm .
Sumber : http://rahmattehnik.blogspot.com/2010/06/cara-merakit-booster-pemancar-fm-50watt.html
Untuk membuat booster pemancar FM ini bisa kamu lihat juga di http://encepnurdinbogor.wordpress.com/2012/04/01/boster-2sc1971-dengan-driver-2sc2053/
PEMANCAR FM TANPA TRIMER :
PEMANCAR FM RONICA/SATURN (SUDAH BENTUK KIT DI PASARAN)
Modifikasi dari rangkaian Pemancar FM yang ada di pasaran (tipe S-083 dari Saturn). Rangkaian S-083 hanya menghasilkan daya kurang lebih 1 Watt. Dengan sedikit modifikasi, penyederhanaan dan penambahan booster akan didapatkan daya akhir 12 Watt. Rangkaian S-083 terdiri atas 3 bagian, yaknik bagian osilator, Penyangga tingkat pertama (Buffer 1) dan Penyangga tingkat kedua (buffer 2), lihat di Gambar 4 (Komponen yang diberi tanda * adalah bagian yang dimodifikasi )..
Setelah dicoba, osilator S-083 hasilnya cukup memuaskan, selain stabil osilator tersebut menghasilkan sinyal yang kuat. Karena itu bagian osilator dipakai tanpa modifikasi. Transistor di Tingkat penyangga pertama (Buffer 1) yang semula menggunakan C2053, diganti dengan transistor C930, tipe dengan harga yang jauh lebih murah dan mudah diperoleh dipasaran. Untuk keperluan itu nilai R6 diganti menjadi 10K, untuk memberi bias yang sesuai bagi transistor C930.
Kapasitor 33pF pada kaki kolektor transistor penyangga diganti dengan trimmer C8 bernilai 5-60pF untuk mempermudah penalaan. Transistor di Tingkat penyangga kedua (Buffer 2) yang semula C710 diganti pula dengan C930, dan kapastor pada kolektornya juga diganti dengan trimmer C11 bernilai 5-60 pF. Pada keluaran tingkat kedua diberi tambahan induktor dan kapasitor yang berfungsi sebagai penyesuai impedansi, sehingga Impedansi keluaran dari penyangga tingkat akhir yang kurang lebih 380 Ohm dirubah menjadi 50 Ohm.
Skema rangkaian Exciter
Saat merakit sebaiknya jangan tergesa-gesa dengan mengerjakan langsung secara keseluruhan, tapi kerjakan tiap bagian agar adanya kesalahan dapat diketahui lebih awal.
Bagian pertama yang dikerjakan adalah osilator, setelah selesai dirakit dapat langsung dicoba, dengan cara menyalakan radio FM pada gelombang yang kosong dan atur volume radio sehingga suara desis terdengar jelas (akan lebih mudah jika dipakai radio yang mempunyai indikator tuning). Putar inti dari koker (L1) kekanan sampai maksimal. (Dengan memutar koker kekanan frekuensi yang dihasilkan osilator makin rendah.) Ny
alakan pemancar FM, putar inti koker kekiri sampai desis pada radio FM hilang atau sampai indikator tuning menyala. Jika didapatkan sinyal yang kuat dan stabil, osilator dari pemancar ini telah bekerja dengan baik.
Bagian selanjutnya dapat mulai dirakit, setelah selesai dirakit, hubungkan rangkaian exciter (Gambar 4) seperti diagram Gambar 5. Nyalakan catu daya dan putar kedua trimmer (C8 dan C11) pada penyangga secara bergantian sampai didapatkan daya paling besar dan SWR paling kecil. Kalau rangkaian exciter bekerja dengan baik, akan didapatkan daya kurang lebih 0,25 Watt.
Sampai tahap ini exciter sudah siap pakai. Untuk mendapatkan daya yang lebih besar lagi dapat dapat ditambahkan rangkaian booster 12 Watt, sehingga akan jarak jangkauan pancaran meningkat sampai 7 kali lipat.
Skema rangkaian booster
Rangkaian booster 12 Watt pada Gambar 6, terdiri dari dua tingkat penguat transistor yang masing-masing bekerja pada kelas C, masomg-masing input dan output penguat transistor ini diberi rangkaian penyesuai impedansi.
Penguatan tingkat pertama memakai transistor C1970. Rangkaian Penguatan ini mempunyai penguatan daya 9,2dB (8 kali), sehingga dari exciter berdaya 0,25 W seharusnya bisa dihasilkan daya 2 W. Pada kenyataannya dari keluaran penguatan tingkat pertama ini hanya menghasilkan daya 1,75 Watt, hal ini disebabkan adanya kerugian dari rangkaian matching network.
Penguatan tingkat kedua memakai transistor C1971. Rangkaian Penguat ini mempunyai penguatan daya 10dB (10 kali). Sehingga daya dari tingkat pertama yang 1,75 W bisa diperkuat menjadi 17,5 W. Pada kenyataannya daya dari penguatan tin
gkat kedua hanya mencapai 12,5 Watt. Hal ini disebabkan adanya kerugian dari rangkaian matching network dan keterbatasan dari transistor C1971.
Karena panas yang dihasilkan kedua transistor cukup besar maka jangan lupa memasang pendinginan yang cukup.
Setelah booster selesai dirangkai selanjutnya booster dapat dicoba dan ditala, dengan merangkai exciter, booster, SWR & Power Meter dan Dummy Load seperti Gambar 7. Sebelum catu daya dinyalakan, semua trimmer pada booster diputar pada posisi tengah. Pastikan catu daya yang dipakai dapat memberikan arus lebih dari 3 Ampere. A
mati power meter. Power meter seharusnya menunjukkan daya beberapa watt. Putar trimmer pada booster dimulai dari bagian input sampai didapatkan daya paling besar. Ulangi beberapa kali. Seharusnya akan didapatkan daya sampai 12W.
Dari pengukuran didapatkan kebutuhan arus adalah 2,2 Ampere dan daya maksimal yang dapat dicapai adalah 12,5 Watt. Daya yang terlalu besar tentu saja akan memperpendek umur transistor tingkat akhir. Untuk itu disarankan untuk menurunkan daya keluaran dengan menurunkan tegangan supply menjadi 12 Volt.
Sumber : http://elektronika.web.id
Membuat pemancar FM menggunakan Tuner Radio FM ada di http://karyasolderanku.blogspot.com/2011/04/buat-pemancar-fm-dari-tuner-blok.html
Dan untuk modifikasi pemacar FM saturn/ronica bisa klik disini.
PEMANCAR FM STEREO 3 WATT
PCB TATA LETAK KOMPONEN PEMANCAR FM STEREO
PCB PEMANCAR FM STEREO
SUMBER : http://karyasolderanku.blogspot.com
PEMANCAR TABUNG 45 WATT SIMPEL
R1 = 15KW/2W
R2 = 1KW/10W
R3 = 1KW/10W (for biggest force in the exit you replace with short-circuit).
C1 = 50pF trimmer
C2 = 30pF trimmer
C3 = 22pF/4KV
C4, c6, c9 = 10nF/1KV
C5, c7 = 1nF/1KV
C8 = 100mF+100mF/450V (Double electrolytic)
C9, c10 = 10nF
RFC1, rfc2, rfc3 air Inductors: 15 coils diameter 8mm, from wire 1mm.
T1 = Transformer 220V/6V-1A
T2 = Transformer of configuration with being first 4 or 8W
T3 = Inductor with core ferrite (externally it resembles with small transformer but has a turn only).
D1 = BY127 rectifier
Lamp = 807 SYLV USA or EL34 or equivalent
ANTENNA = Simple dipole L/2. (L= wave length)
S1 = Main switch of catering.
S2 = Switch of catering of rise (him we close after zestacej’ the thread).
Sumber : english.cxem.net
SKEMA PEMANCAR FM DENGAN TUNER RADIO UNTUK NGEBREAK
UNTUK LEBIH JELASNYA BISA LIHAT DI : http://solopox.com/category/elektronika/radio/